Welcome to my site

Kiki Kikuchi. blog ini merupakan penggalan cerita dan kisah perjalanan hidup seorang kiki yang ingin diabadikan. mudah-mudahan bisa menjadi sesuatu yang berguna buat kiki dan semua orang di sekeliling kiki.

LOVE AND LIFE

Tuesday, March 25, 2008

To love is like playing a piano. First, you must learn to play by the
rules. Then, you must forget the rules and play from your heart.

As long as we have memories, yesterday remains. As long as we have
hope, tomorrow awaits. As long as we have friendship, each day is never
a waste.

There are some things that we never want to let go of... people we
never want to leave behind, but keep in mind that letting go isn't the
end of the world. It's the beginning of a new life.

Sometimes it is good to be "alone"... but that doesn't make us lonely.
It is not being a matter of being present with "someone", it is a
matter of being present "to" someone.

Many people will walk in and out of your life, but only true friends
will leave footprints in your heart.

The greatest regrets in our lives are the risks we did not take. If you
think something will make you happy, go for it. Remember that you pass
this way only once.

Heartbreaks will last as long as you want and cut deep as you allow
them to go; the challenge is not how to survive heartbreaks but to
learn from them.

True love doesn't have a happy ending... that's because TRUE LOVE
doesn't have an ending.

A heart truly in love never loses hope but always believe in the
promise of love, no matter how long the time and how far the distance.

We are never given dreams without also being given the power to make
them come true.

Learning to be alone need not to be lonely; it means you are ready to
be with someone else.

A casual friend will say "Hi, Hello!" A close friend "How are you
doing?" But a true friend further asks, "What can I do to help?"

Lots of people will want to ride with you in the limo, but what you
want is someone who will take the bus with you when the limo breaks down.

God never closes a door without opening a window. He always gives us
something better when He takes something away.

Love has it's own time, season and own reasons! You can't ask it to
stay, you can only embrace it as it comes and be glad that for a moment
in your life it was yours!

We have no right to ask when sorrow comes, "Why did this happen to me?"
unless we ask the same question for every moment of happiness that
comes our way.

The recipe of friendship: 1 cup fo sharing, 2 cups of caring, 1 cup of
forgiveness, and hugs of tenderness. Mix all these together... to make
friends forever.

Just because someone doesn't love you the way you want him to doesn't
mean he doesn't love you with all he has.

To discover new oceans, you should lose sight of the shore.

Happiness is like perfume, you can't pour on others without getting a
few drops on yourself.

In relationships, thank God when you're hurting or crying. There you
are given the chance to measure the importance of the relationship, of
the person, and of yourself... then you grow.

Friends are like stars. You can't always see them, but you know they
are there. Have great hopes and dare to go all out for them. Have great
dreams and dare to live them. Have tremendous expectations and believe in them.

Life is like a box of coconuts, you'll never know if it's crushed or not.

As I look back on my past, I remember the tears I cried, the jokes I
laughed at, the things I missed and lost, but there's one thing I'll
never regret... IT'S THE DAY YOU BECAME MY FRIEND !!!!

TERIAK!!!

Tuesday, March 11, 2008


dapet dari milis nih...

Cerita ini tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon.

Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Inilah yang mereka lalukan, dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan.

Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian, mudahlah ditumbangkan. Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati.

Nah, sekarang apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah kita berteriak pada anak kita?
* Ayo cepat! Dasar leletan!
* Bego banget sih.. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan.
* Ayo, jangan main-main disini. Berisik! Bising!

Atau, pernahkah kita berteriak kepada orang tua kita karena merasa mereka membuat kita jengkel?
* Kenapa sih makan aja berceceran?
* Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu?
* Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar?
* Mama, tolong nggak usah cerewet, boleh nggak?


Atau, mungkin kitapun berteriak balik kepada pasangan hidup kita karena kita merasa sakit hati?
* Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu, tahu nggak?!
* Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa!
* Aduh. Perempuan kampungan banget sih?!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya.
* Eh tolol, soal mudah begitu aja nggak bisa
* Kapan kamu mulai akan jadi pinter?


Ingatlah, setiap kali kita berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka, ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan?! Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, menggunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak.

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh pada orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas. Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan.

Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh pada orang lain ataupun roh pada hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik sebagai balasannya. Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.
Sumber : Anonymous

Mandeg

Thursday, March 6, 2008

hm,... beberapa bulan ini sepertinya merupakan bulan yang menyita waktu dan tenaga. Tapi anehnya gak ada yang diperoleh :(